Modernis.co, Palembang – Perkaderan Nasional Pelatihan Instruktur Dasar (PID), Pelatihan Instruktur Madya (PIM), dan Darul Arqam Madya yang diselenggarakan Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sumatera Selatan (DPD IMM Sumsel) sukses digelar di Komplek Gedung Dakwah PWM Sumsel, Kota Palembang, Sumatera Selatan selama 5 hari dari Senin-Jumat (29 Mei-02 Juni 2023).
Instruktur Perkaderan Nasional, Jefri Ramdani dari IMM Lampung mengapresiasi DPD IMM Sumsel yang menyelenggarakan 3 perkaderan sekaligus. Perkaderan yang dilaksanakan oleh DPD IMM Sumsel sudah sangat baik. Perkaderan ini terdiri dari unsur perkaderan utama yaitu DAM dan 2 perkaderan khusus yaitu PID dan PIM. Perkaderan tersebut sangat penting dilaksanakan untuk kemajuan IMM.
“Bagi saya dari sisi perkaderan IMM Sumsel sangat konsisten karena saya sudah 3 kali membersamai perkaderan di Sumsel. Kami berharap agar seluruh peserta perkaderan nasional konsisten dalam gerakan dan mengimplementasikan grand design yang telah disusun. Serta DPD IMM Sumsel bisa menjaga semangat dan motivasi dengan menurunkan kebijakan kebijakan yang bermanfaat. Hal itu sudah tertuang dalam surat komitmen rekomendasi dari 7 cabang yang mengikuti DAM,” ungkap Jefri pada awak media pada Ahad (04/06/2023).
“Jaga kekompakan dan semangat dalam mencapai tujuan. Saya yakin kader-kader IMM Sumsel akan menjadi orang besar di masa depan. Saya mencintai IMM Sumsel dan saya akan turut serta dalam menjaga semangat kader-kader dengan terus berkolaborasi untuk IMM berkemajuan,” terang Jefri yang dalam perkaderan konsen pada DAM.
Instruktur Perkaderan Nasional, Rofahiyatul Aisy dari IMM Jawa Barat mengatakan penugasan kali ini cukup berkesan untuk tugas luar pulau kali pertama. Senang bisa ke Sumatera Selatan, senang semakin banyak saudara.
Ada kelebihan dan kekurangan yang dapat dijadikan pelajaran pelaksanaan perkaderan selanjutnya. Perkaderan nasional ini jadi investasi dan titik balik perkembangan perkaderan di Sumatera. Matangnya persiapan kegiatan perlu di evaluasi.
“Pasca perkaderan diharapkan dapat melanjutkan aktivitas menebar kebaikan dengan lebih semangat lagi. Menebar semangat untuk melanjutkan perkaderan ke kader lainnya. Para instruktur baru juga diharapkan dapat merawat semangat untuk bertugas dan mengemban amanah keinstrukturannya,” jelas Aisy pada awak media pada Ahad (04/06/2023).
“Materi evaluasi pasca kegiatan perkaderan Nasional ini sangat gemuk. Semoga teman-teman IMM Sumsel menjadikan itu sebagai bahan perbaikan untuk selanjutnya. Kesadaran untuk perbaikan perlu dimulai dari diri sendiri,” tutupnya.
Sementara itu, Calits Mumbahij Bahi, M.Pd selaku Ketua korps Instruktur Nasional mengatakan perkaderan nasional yang dilaksanakan DPD IMM Sumsel merupakan perkaderan yang inovatif mengingat dilaksanakan secara serempak. IMM harus bisa merekontruksi gerakan yang lebih kolaboratif dan adaptif dalam membaca realita sosial, juga salah satunya perkaderan IMM harus beriring membaca laju zaman, perkaderan kekinian tanpa mengurangi esensi perkaderan.
“Ini merupakan agenda perkaderan Nasional yang progresif dan inovatif, karena dengan pelaksanaan yang bersamaan bisa meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam mencapai target perkaderan. Contohnya dalam praktik pelatihan instruktur bisa melaksanakan praktik secara langsung sehingga ada peningkatan hardskill. Selain itu dalam pelaksanaan bisa saling mengisi,” jelas Calits.
“Kepada seluruh kader IMM Sumsel untuk meningkatkan potensi diri tiap kader sembari meningkatkan literasi, karena visi atau cita-cita kader merupakan bahan bakar roda organisasi untuk terus bergerak pada rel-nya. Untuk memahami realitas sosial yang terus berubah karena kader IMM sebagai dinamisator dan stabilisator di dalam masyarakat, artinya IMM harus menjadi garda terdepan dalam mengambil peran pada setiap momentumnya perubahan sosial yang terjadi, tentu dalam perubahan yang ke arah membaik.” pada awak media pada Ahad (04/06/2023).
Lanjut Calits menjelaskan bahwa dalam agenda tersebut terdapat 2 jenis perkaderan, perkaderan khusus yaitu pelatihan instruktur dasar. Dalam PID kali ini diharapkan bisa melahirkan calon Instruktur dasar yang kompeten dalam menanamkan internalisasi ideologi IMM dan Muhammadiyah dengan berbasis perkaderan yang berkualitas dan menggembirakan.
Perkaderan khusus lainnya adalah Pelatihan Instruktur Madya (PIM), di mana mereka akan bertanggungjawab sebagai pembentuk paradigma kader IMM dalam DAM sekaligus inisiator konsep gerakan pada level pimpinan daerah dan Cabang masing-masing.
Untuk jenis perkaderan satunya adalah perkaderan utama level Madya atau disebut DAM. Dalam perkaderan ini menjadi fase para kader IMM untuk menyamakan paradigmanya dalam merespon realitas sosial. Pembentukan paradigma menjadi penting dalam penerapan paham ideologi Muhammadiyah dan IMM itu sendiri. Selain perkaderan yg bersifat paradigmatik, DAM ini juga sebagai peningkatan softskill kepemimpinan bagi kader untuk mempersiapkan diri menjadi Pimpinan Cabang IMM masing-masing.
Calits juga menuturkan kita menyadari semenjak tahun 2020 negara Indonesia memasuki kondisi bonus demografi penduduk, namun Indonesia masih dililit permasalahan kebangsaan yang belum terselesaikan, secara spesifik dalam persoalan kesejahteraan masyarakat.
Kesenjangan ekonomi dan sosial menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kesejahteraan tersebut. Selain itu, masih tingginya tingkat korupsi elit pimpinan bangsa, serta nepotisme dan oligarki politik juga bagaikan benalu yang memperumit situasi kebangsaan. Rendahnya integritas pemimpin bangsa ini merupakan permasalahan utama yang dihadapi bangsa Indonesia yang semakin menjauhkan tercapainya kemajuan dan kemandirian bangsa.
Perkaderan nasional itu diikuti oleh delegasi internal IMM Sumsel, dan dari luar daerah diantaranya IMM Cirendeu, IMM Padang, IMM tanggerang, IMM Lampung Selatan, IMM Jambi, IMM DKI Jakarta, IMM Sulsel, IMM Sumut, IMM Jakarta Selatan, IMM Sumbar, IMM Kota Bandar Lampung.
Adapun Instruktur yang terlibat diantaranya Calits Mumbahij Bahi (Instruktur Nasional), Rofahiyatul Aisy (Instruktur IMM Jawa Barat), Jefri Ramdani (Instruktur IMM Lampung), Rahmad Novriansyah (Instruktur Lampung), Bayu Santoso (IMM Lampung), M. Rizky Kurniawan (IMM Sumsel), Ahmad Ali Mustofa (IMM Lampung), Rika Puspita Sari MZ (IMM Sumsel), Supri Nur Isnaini (IMM Sumsel), Lia Apriyani (IMM Sumsel), Renita Dwi Utami, (IMM Sumsel), Septi Restiyani (IMM Sumsel). (PY)